Kamis, 21 April 2011

Poltekkes-(kdm) konsep manusia dan kebutuhannya

Andi fara fadhilla


Pendahuluan

Salah satu bagian yang penting dalam paradigma keperawatan adalah manusia yang merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memeberikan palayanan keperawatan tersebut, perawat perlu memahami konsep manusia sebagai individu yang holistik, konsep homeostatis, berbagai pandangan teoritis tentang manusia serta konsep – konsep kebutuhan manusia.


A. Konsep Individualitas

Untuk membantu klien mencapai, mempertahankan atau meningkatkan taraf kesehatan yang optimal, perlu dipahami klien sebagai individu. Tiap individu adalah mahluk yang unik yang berbeda dengan setiap individu yang lainnya, dengan perbedaan – perbedaan di dalam penampilan genetik, pangalaman hidup, dan interaksi dengan lingkungan.

Dimensi inividualitas mencakup kepribadian (karakter) dan identitas diri (pandangan yang dimiliki sebagai ciri yang terpisah dan dapat dibedakan dengan yang lainnya). Tiap karakter seseorang mencakup keseluruhan tingkah laku dan emosional seseorang: Sikap, nilai–nilai, motif, kemampuan, kebiasaan, penampilan dan status emosional.

Bila membuat perencanaan dan implementasi asuhan keperawatan pada klien, perlu difokuskan pada klien sebagai individu. Untuk memastikan perawatan individual, perawat harus mengaplikasikan “perawatan total” ke tingkat personal. Perawatan total mencakup semua area dan prinsip yang harus diingat bila merawat setiap klien dengan kondisi tertentu; perawat harus mengenal klien sebagai seorang individu dan memahami masalah individu tersebut. Kemudian perawat mengacu pada prinsip – prinsip yang ditetapkan dalam perawatan total dan menggunakannya untuk diaplikasikan pada individu yang spesifik dalam perencanaan keperawatan dan pendidikan kesehatan klien.

Individu juga berhubungan dengan persepsi seseorang dan secara langsung mempengaruhi bagaimana seseorang akan berpikir, berperasaan, dan bertindak dalam suatu situasi. Bidang persepsi (Perceptual field) adalah istilah yang digunakan untuk menjabarkan pandangan seseorang secara sadar tentang suatu pengalaman pada waktu tertentu. Tidak ada orang yang memiliki bidang persepsi yang sama.


Tiga fakor utama yang mempengaruhi persepsi individu:
 Kebutuhan
 Nilai-nilai atau keyakinan
 Konsep diri.

Pemahaman terhadap persepsi sangat esensial bagi perawat bila berkomunikasi dengan klien dan bila memperoleh dan menginterpretasi data pengkajian kesehatan tentang klien tersebut. Untuk berbagai informasi seccara akurat dengan seseorang klien, perawat harus mempersepsikan apa yang klien maksud untuk dipersepsikan. Untuk meningkatkan kemampuan dalam mngumpulkan data dan keakuratan dalam membuat intervensi tentang klien, perawat harus secara terus-menerus berusaha untuk meningkatkan kemampuan observasi tentang bidang persepsi tersebut.



B. Konsep Holistik

Perawat memandang individu sebagai keseluruhan yang utuh atau holistik, dan bukanlah gabungan dari bagian-bagian atau proses – proses.

Istilah holistic berasal dari bahasa Yunani yang berarti “keseluruhan”. Berdasarkan pandangan tersebut maka apabila terjadi gangguan pada satu bagian akan mempengaruhi atau mengganggu keseluruhan sistem dari individu.

Bila diaplikasikan pada manusia, maka konsep holistik menekankan fakta bahwa perawat harus tetap memandang keseluruhan individu dan berusaha memahami bagaimana perhatian tertentu klien berhubungan dengan keseluruhan individu. Karena itu bila menganalisa satu bagian dari seseorang, perawat harus mempertimbangkan bagaimana bagian tersebut saling berhubungan dengan yang lainnya. Perawat juga harus memperhatikan interaksi dan hubungan individu dengan lingkungan eksternal dan yang lainnya.


C. Konsep Homeostatis.

Konsep homeostatis pertama kali di introduksi oleh WB Cannon (1939) untuk mendeskripsikan kekonstanan relatif dari proses internal dalam tubuh, seperti kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah, tekanan darah, suhu tubuh, gula darah, dan keseimbangan cairan dan elektrolit..

Menurut Cannon kata “homeostatis” tidak berarti sesuatu yang stagnasi atau tidak bergerak, tetapi berarti sesuatu kondisi yang mungkin bervariasi tetapi relatif tetap konstan. Homeostatis merupakan kecenderungan tubuh untuk mempertahankan suatu keadaan yang seimbang sementara secara terus - menerus berubah. Pada manusia homeostatis dapat dibagi ke dalam homeostasis fisiologis dan homeostasis psikologis.


1. Homeostatis Fisiologis

Homeostatis fisiologis berarti bahwa lingkungan internal tubuh relatif stabil dan konstan. Semua sel tubuh memerlukan suatu lingkungaan yang relatif konstan untuk dapat berfungsi; karena itu linkungan internal tubuh harus dipertahankan dalam batas – batas yang pendek.

Proses homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara berikut:

1. Pengaturan diri (self regulation). Sistem ini terjadi secara otomatis pada orang yang sehat seperti pengaturan fungsi organ tubuh.

2. Kompensasi. Tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan dalam tubuh. Sebagai contoh, apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin, maka pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi ancaman terhadap tubuh, peningkatan keringat untuk mengontrol kenaikan suhu tubuh. .

3. Umpan balik negatif. Proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik unt;uk menyeimbangkan penyimpangan yang terjadi.

4. Umpan balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis. Sebagai contoh, apabila seseorang mengalami hipoksia, akan terjadi proses peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh.

Dua regulator homeostatis yang utama yaitu sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Sebagai tambahan, sistem kardiovaskuler, renal, respirasi dan gastrointestinal sangatlah penting untuk mempertahankan homeostasis.


2. Homeostasis Psikologis.

Homeostasis psikologis adalah keseimbangan emosi atau psikologis atau status mental yang sehat. Keseimbangan ini dipertahankan oleh berbagai mekanisme.

Tiap orang memiliki kebutuhan psikologis tertentu yang harus dipenuhi untuk mempertahankan homeostasis psikologis, misalnya kebutuhan mencintai dan dicintai, keamanan dan keselamatan, dan harga diri. Bila salah satu atau lebih kebutuhan ini tidak dipenuhi atau terancam, mekanisme koping tertentu diaktivasi untuk melindungi sesorang dan menyediakan homeostasis psikologis.

Ancaman homeostasis psikologis yang lain dapat berupa, frustrasi, konflik, tekanan, dan krisis. Keadaan ini membuat individu bertahan dengan mekanisme penyesuaian dari respon adaptif – maladaptive. Bentuk mekanisme ini dapat berupa: orientasi tugas dan mekanisme pembelaan ego.

Homeostasis psikologis di dapat atau dipelajari melalui pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain. Sebagai tambahan norma sosial dan kebudayaan juga mempengaruhi perilaku. Berikut iniadalah ringkasan dari berbagai persyaratan agar seseorang dapat mengembangakan homeostasis psikologis:

a. Adanya lingkungan fisik yang stabil dimana sesorang merasa aman dan nyaman misalnya tersedianya makanan yang cukup, tempat tinggal dan pakaian.
b. Lingkungan psikologis yang stabil sejak masa bayi, sehingga perasaan cinta dan kasih saying dan rasa percaya dapat berkembang.
c. Lingkungan sosial yang terdiri dari adanya orang dewasa yang merupakan contoh peran yang sehat. Karena anak-anak belajar kebiasaan dan nilai-nilai sosial dari orang dewasa ini.
d. Pengalaman hidup yang memberikan kepuasan. Sepanjang hidup manusia akan mengalami berbagai frustrasi. Individu akan dapat menghadapi hal ini bila memiliki atau mengalamii cukup pengalaman yang memuaskan untuk menyeimbangkan kondisi frustrasi tersebut.





D. Beberapa Pandangan Teoritis tentang Manusia

Pandangan perawat tentang manusia mempengaruhi intervensi keperawatan yang ia berikan. Meskipun pada umumnya perawat setuju bahwa manusia merupakan mahluk bio-psiko sosial, mereka berbeda dalam memandang manusia sebagai penerima pelayanan keperawatan.

Para ahli telah mengembangkan sudut pandang manusia dari berbagai teori seperti teori sistem, adaptasi dan interaksi.


1. Teori Sistem

Manusia adalah suatu sistem terbuka yang terdiri dari sub sistem-sub sistem yang saling berhubungan. Karena manusia merupakan mahluk bio, psiko-sosial dan spritual,maka komponen bio, psiko sosial dan spritual dianggap sebagai suatu sistem dengan hirarki subsistem. Sistem biologis misalnya dapat dibagi ke dalam subsistem neurologi, muskuloskeletal, respirasi, sirkulasi, gastrointestinal, dan urinaria. Setiap sub sistem dapat dibagi lagi ke dalam kelompok kecil misalnya sub sistem urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih dan urethra. Sistem psikologis dan sosial terdiri dari sub sistem yang meliputi pola pikir, parasaan, interaksi.

Nama dari sub sistem psikologis dan sosial bervariasi tergantung dari ahli yang bersangkutan. Johnson (1980) menjelaskan sistem manusia dalam istilah perilaku. Sub sistem psikologis meliputi: afiliatif, dependency, agresif/proteksi, dan pencapaian, sementara Orem (1980) mengelompokkan sistem psikologis dan sosial sebagai kondisi hidup sendiri atau bersama orang lain.

2. Teori Adaptasi

Adaptasi merupakan suatu proses perubahan yang memungkinkan individu untuk berespon terhadap perubahan lingkungan tetapi tetap mempertahankan integritas atau keutuhan dirinya (Levine, 19669). Dalam hal ini lingkungan berarti semua kondisi, batasan-batasan atau pengaruh sekeliling yang mempengaruhi lingkungan dari organisme atau sekelompok organisme yang mencakup lingkungan internal atau eksternal.

Roy menyatakan bahwa manusia merupakan sistem yang adaptif, berfungsi secara keseluruhan. Perilaku adaptif adalah perilaku dari keseluruhan individu. Roy mengidentifikasi dua sub sistem prosessor internal dari sistem adaptif yaitu regulator dan cognator (Roy & Robert, 1988). Individu menggunakan sub sistem ini untuk beradaptasi dengan lingkungan atau koping dengan stimulus dari lingkungan eksternal dan internal.


3. Teori Interaksi

Manusia sebagai sistem personal, interpersonal dan Individu.
Menurut King ( 1976) perhatian utama keperawatan adalah perilaku manusia, interaksi sosial dan pergerakan sosial. Karena itu King memasukkan tiga sistem interaksi dinamis ke dalam komponen manusia : Individu (sistem Personal), Kelompok (sistem Interpersonal) dan masyarakat (sistem sosial). Ketiga sistem ini diangap rellevan sebagai konsep yang berhubungan untuk memahami manusia.


E. Kebutuhan Manusia

Meskipun manusia memilki karakteristik yang unik, akan teapi kebutuhan tertentu tetap dimilki oleh semua orang. Kebutuhan manusia adalh kondisi fisiologis atau psikologis yang harus dipenuhi oleh individu untuk menapai suatu status kesehatan atau kesejahteraan. Kebutuhan inimerupakan persyaratan yang mengstimulasi suatu respon untuk mempertahankan integritas.

1. Hirarki Kebutuhan Maslow

Abraham Maslow mengembangkan teori kebutuhan manusia pada tahun 40-an, menurut Maslow, kebutuhan dapat memotivasi perikau individu. Model kebutuhan menurut Maslow dibagi dalam lima tingkatan kebutuhan sesuai dengan seberapa kritis kebutuhan tersebut terhadap keselamatan manusia.

Dalam urutannya kelima kategori tersebut adalah:
1. Kebutuhan fisiologis
2. Keselamatan dan Keamanan
3. Cinta dan dicintai
4. Harga diri
5. Aktualisasi diri

Maslow mendiskusikan bahwa ada dua kebutuhan tambahan yaitu kebutuhan untuk tahu dan untuk memahami.. Dia percaya bahwa kedua kebutuhan ini selalu ada pada setiap tingkatan danmembuat seseorang memenuhi kebutuhan lainnya dengan lebih efisien. Maslow juga perccaya bahwa kebutuhan pada suatu tingkat harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan pada tingkat yangberikutnya dapat dicapai.

2. Hirarki Kebutuhan Kalish

Richard Kalish (1977) mengadaptasi hirarki kebutuhan Maslow ke dalam enam tingkat. Dia menyarankan suatu tambahan kategori kebutuhan diantara kebutuhan fisiologi dan keamanan. Ketegori ini adlaah kebutuhan stimullasi yang meliputi : seksual, aktifitas, eksplorasi, manipulasi, mencari hal baru.
Kalish menekankan bahwa anak-anak perlu mengesplorasi dan memanipulasi lingkungan mereka untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.

3. Karakteristik Kebutuhan Dasar

Semua orang memiliki kebutuhan dasar yang sama; akan tetapi tiap kebutuhan seseorang dimodifikasi oleh kebudayaan yang bersangkutan. Persepsi kebutuhan seseorang bervariasi sesuai dengan pembelajran dan standar dalam kebudayaan.
Seseorang memenuhi kebtuhannya tergantung pada prioritas hidupnya.
Meskipun kebutuhan dasar seccara umum harus dipenuhi, tetapi beberapa kebutuhan dapat ditangguhkan.
Suatu kebutuhan dapat dirasakan, baik oleh internal maupun eksternall (misalnya rasa lapar, dsb)
Seseorang yang memprsepsi suatu kebutuhan dapat berespon dalam berbagai ccara untuk memenuhinya.
Kebutuhan saling berhubungan. Beberapa kebutuhan tidak dapat dipenuhi bila kebutuhan yang berhubungan belum terpenuhi.

4. Faktor - faktor yang mempengaruhi kepuasan akan kebutuhan

Banyak faktor yang mempengaruh kemampuan individu dalam memuaskan kebutuhan mereka.

Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut:

1. Penyakit. Adanya penyakit dalam tubuh dapat menyebabkan perubahan pemenuhan kebutuhan, baik secara fisiologis maupun psikolo'gis, karena beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya. >.

2. Hubungan Keluarga. Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya, merasakan kesenangan hidup, tidak ada rasa curiga, dan lain-lain.


3. Konsep Diri. Konsep diri manusia memiliki peran dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan (wholeness) bagi seseorang. Konsep diri yang sehat menghasilkan perasaan positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat, sehingga mudah memenuhi kebutuhan dasarnya.

4. Tahap Perkembangan. Sejalan dengan meningkatnya usia, manusia mengalami perkembangan. Setiap tahap perkembangan tersebut memiliki kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual, mengingat berbagai fungsi organ tubuh mengalami proses kematangan dengan aktivitas yang berbeda urituk setiap tahap perkembangan.


5. Penentuan Prioritas Kebutuhan

Meskipun kebutuhan Maslow telah ditampilkan dalam bentuk hirarki, klien dan perawat kadang-kadang harus mengatur prioritas kebutuhan. Individu secara terus menerus berubah dan berkembang, karenanya kebutuhannya juga konstan dan selalu berubah, tergantung pada situasi.

Perawat dapat membantu klien untuk memenuhi beberapa kebutuhan secara bersamaan. Kebutuhan yang berhubungan dengan anccaman kehidupan seperti mengatasi klien yang kekurangan oksigen, kegawatdaruratan psikistri misalnya tingkah laku bunuh diri, selalu diasumsikan sebagai prioritas utama.

Pada banyak situasi, kebutuhan seseorang tidak selalu tergantung pada priorotas saja. Dalam hal ini perawat dan klien memeprhatikan beberapa faktor seperti kesehatan klien. Persepsi klien dan orang pendukung tentang kesehatan dan latar belakang sosial budaya. Seseorang mungkin tidak memiliki persepsi bahwa ia memiliki suatu kebutuhan yang spesifik. Jika demikian, maka perawat mengalokasikannya dalam prioritas yang rendah, dan memebrikan tindakan bila klien tersebut telah siap. Misalnya perokok berat mungkin tidak melihat kebutuhannya untuk berhenti merokok.
Latar belakang sosial ekonomi dan budaya juga mempengaruhi bagaimana seseorang menyususn prioritas mereka misalnya para istri mungkin mempunyai persepsi bahwa menyiapkan sarapan pagi untuk suami lebih penting daripada beristirahat.



APLIKASI DALAM KEPERAWATAN

Pengetahuan tentang manusia dan konsep kebutuhannya dapat membantu perawat dallam berbagai hal:
Membantu perawat untuk memahami dirinya sendiri sehingga mereka bisa mencapai kebutuhan personal di luar situasi klien.
Dengan memahami kebutuhan manusia, perawat dapat memahami perilaku orang lain dengan llebih baik.
Pengatahuan tentang kebutuhan dasar dapat memberikan kerangka kerja untuk dapat diaplikasikan dallam proses kepee\rawatan pada tingkat individu dan keluarga.
Perawat dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk mengurangi stres.
Perawat dapat menggunakan pengetahuan kebutuhan manusia untuk membantu seseorang untuk tumbuh dan berkembang. Kadang manusia tidak menyadari tentang kebutuhannya. Perawat dapat membantu klien ke arah aktualisasi diri dengan ccara membantu mereka menemukan arti dalam pengalaman sakit mereka.




MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HOLISTIK










 BIOLOGIS
 Merupakan suatu susunan system organ tubuh
 Mempunyai kebutuhan  mempertahankan hidup
 Tak terlepas dari hukum alam  lahir  berkembang  mati

 PSIKOLOGIS
 Manusia mempunyai system / struktur kepribadian
 Tingkah laku sebagai manifestasi dari kejiwaan
 Mempunyai daya pikir dan kecerdasan
 Mempunyai kebutuhan psikologik  perkembangan kepribadian

 SOSIAL
 Manusia perlu hidup bersama orang lain  kerjasama  memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya
 Dipengaruhi oleh kebudayaan
 Dipengaruhi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial
 Berperilaku sesuai dengan norma yang ada

 SPIRITUAL
 Mempunyai keyakinan  mengakui adanya Tuhan
 Memiliki pandangan hidup  sejalan dengan sifat religius


TEORI HOLISTIK


SELURUH ORGANISME HIDUP


SALING BERINTERAKSI


GANGGUAN PADA SATU BAGIAN


MEMPUNYAI BAGIAN YANG LAIN




 MANUSIA SEBAGAI SISTEM
 Terdiri dari  Sistem
 Unsur
 Batasan
 Tujuan
 Manusia sebagai system terbuka  terdiri dari sub system yang saling berhubungan secara terintegrasi  satu total system
 Manusia sebagai system adaptif
 Adaptasi
Proses perubahan yang menyertai individu dalam berespon terhadap perubahan lingkungan yang mempengaruhi integritas atau keutuhan.
 Lingkungan
Seluruh kondisi keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan organisme atau kelompok organisme.






Perilaku Adaptif merupakan
Perilaku individu secara utuh


Beradaptasi dan menangani
Rangsang lingkungan


 Manusia sebagai system personal, interpersonal, dan sosial
 King (1976)  3 dinamik system interaksi dalam konsep manusia :
• Individu (sebagai personal)
• Kelompok (system interpersonal)
• Masyarakat (system sosial)
 Kebutuhan dasar manusia
 KING  Perubahan energi di dalam maupun di luar organisme yang ditunjukkan melalui respon perilaku terhadap situasi kejadian dan orang.
 ROY  Kebutuhan individu yang menstimulasi respon untuk mempertahankan integritas.
 ABRAHAM MASLOW  Teori kebutuhan dasar manusia  “Hirarki Kebutuhan Manusia”
5 (lima) Kebutuhan Dasar Manusia menurut “ MASLOW” :
1. Kebutuhan Fisiologi ( Physiological Needs)
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (safety and selfrity need)
3. Kebutuhan rasa dicintai, memiliki dan dimiliki (love and belonging needs)
4. Kebutuhan harga diri (Self Esteem Needs)
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self actualization needs)
































 KEBUTUHAN FISIOLOGIS
 Oksigen dan pertukaran gas - Istirahat dan tidur
 Cairan - Aktivitas
 Makanan - Kebutuhan Suhu Tubuh
 Eliminasi - Jenis kelamin/Gender
 KEBUTUHAN RASA AMAN (aspek dan psikologis)
 Kebutuhan akan perlindungan dari udara dingin, panas, kecelakaan, infeksi.
 Bebas dari ketakutan, kecemasan

 KEBUTUHAN RASA CINTA, MEMILIKI DAN DIMILIKI
 Memberi dan menerima kasih saying, kehangatan, persahabatan.
 Mendapat tempat dalam keluarga dan kelompok social

 KEBUTUHAN HARGA DIRI
 Perasaan tidak tergantung, kompeten, respek terhadap diri sendiri dan orang lain.

 KEBUTUHAN PERWUJUDAN DIRI
 Dapat mengenal diri dengan baik, tidak emosional, punya dedikasi tinggi, kreatif, percaya diri dan sebaginya.

 KARAKTERISTIK KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
 Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama di mana setiap kebutuhan dimodifikasi sesuai kultur.
 Seseorang memenuhi kebutuhannya sesuai, prioritas
 Walaupun kebutuhan umumnya harus dipenuhi, beberapa kebutuhan dapat ditunda
 Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan menghasilkan ketidakseimbangan homeostatic.
 Kebutuhan dapat membuat seseorang berpikir dan bergerak untuk memenuhi rangsang internal dan eksternal.
 Seseorang dapat merasakan adanya kebutuhan dapat berespon dengan berbagai cara.
 Kebutuhan saling berkaitan, beberapa kebutuhan yang tidak terpenuhi akan mempengaruhi kebutuhan lainnya.

 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMENUHAN KEBUTUHAN
 Penyakit  berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan



 Perawat dapat membantu klien untuk memenuhi kebutuhan pada setiap saat.



 Hubungan yang berarti
Keluarga, support person



Perawat dapat membina hubungan yang
berarti dengan klien



Dapat membantu klien menyadari
kebutuhan mereka dan mengembang
cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan




 Konsep Diri
 Mempunyai kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dan juga kesadarannya apakah kebutuhan terpenuhi atau tidak
 Individu yang merasa dirinya baik, mudah untuk berubah, mengenal kebutuhan dan mengembang cara yang sehat untuk memenuhi kebutuhan.
 Tahap Perkembangan
• Menurut Erikson  Jika individu dapat membina hubungan intimacy, maka kebutuhan cinta dan rasa memiliki terpenuhi.






TINGGALKAN JEJAK!!!!!!!!!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar