Sinopsis K-Drama MIMI Episode 1
Judul : Mimi
Cast : Shim chang min as Han Min Woo
Moon
Ga Young as Mi Mi
Shin
Hyun Bin as Jang Eun Hye
Jung
Ji Soon as cartoon team leader
Yoo
Da Kyung as Min Woo’s mother
Ko
Won as Min Woo’s homeroom teacher
Choi
Young Soo as Sung Woo
Kim
Joon Goo as Fire Warrior
Lee
Yeon Kyung as Mi Mi’s aunt
Baekhyun as Umbrella Man
Di
adegan pertama kita disuguhkan dengan jalan cerita dari sebuah webcartoon dengan
seorang pria yang sedang menelpon seseorang dari telpon umum di tengah derasnya
hujan di malam hari.
Kemudian
beralih ke cerita cartoon seorang pria yang menemui seorang wanita di tengah
jalan. Tokoh pria tersebut menerima sesuatu dari wanita itu dan berkata “Ini seuatu yang kau hilangkan” kemudian
wanita itu pergi begitu saja tanpa memperdulikan derasnya hujan yang jatuh.
Kembali
ke dunia nyata, Min Woo (Shim Changmin) yang tertidur di meja kerjanya
tiba-tiba terbangun akibat dering ponselnya dan menjatukan gelas yang penuh
dengan puntung pensil yang berada di dekatnya.
Setelah
menerima telpon dari cartoon leader team dan ibunya, Min Woo melanjutkan
pekerjaannya menggambar sambil sesekali meminum air tetapi entah mengapa setelah
meneguk air dari gelasnya Min Woo justru terlihat memuntahkannya lagi.
Untuk
mengembalikan kesegarannya Minwoo berdiri di atap gedung untuk menikmati sedikit hembusan angin segar.
Minwoo
berjalan di tengah salju tetapi Mimi mengikutinya secara diam-diam dari
belakang seolah tidak ingin ketahuan oleh Minwoo.
Miwoo
yang merasa seakan diikuti berbalik tetapi tidak menemukan siapaun karena
secara refleks Mimi bersembunyi dibalik pohon.
Minwoo memasuki sebuah cafe dan duduk di tempat dimana Mimi tengah menunggunya. Seakan pandangannya di depannya kosong, Minwoo mulai melanjutkkan gambarnya dan asik di dunianya sendiri.
Pelayan
datang menanyakan pesanan Minwoo, Mimi menyarakan untuk memesan Cocoa tetapi
seperti tidak mendengarkan Minwoo malah memesan Americano. Tetapi anehnya
pelayan cafe tersebut tidak menanyakan apa pesanan Mimi. Sambil menunggu
pesanannya, Minwoo melanjutkan menggambar dengan sepasang wanita dan pria yg
sedang berpacaran menjadi objeknya.
Mimi terus saja dengan
fokus memperhatikan Minwoo yang sedang menggambar, dalam hati ia berkata “Mr.M, aku memanggilmu sebagai Mr.M. Karena M
adalah salah satu alphabet yang aku sukai.Modigliani, Mozart, Moon, dan juga
bagiku yang begitu besar, begitu tinggi dan berkilau, namamu Minwoo”.
Mimi
masih fokus menatap Minwoo, dan Minwoo yang masih fokus menggambar tiba-tiba
merasa mual lagi, dan itu membuat Mimi khawatir.
Tidak berselang begitu lama, Mimi tampak kaget dengan kehadiran seseorang yang memegang gagang payung di tangannya.
Tiba-tiba
kita teralihkan ke situasi dimana Minwoo mengunjungi seorang dokter dan
mengkonsultasikan penyakitnya. Minwoo membawa sebuat kalender tahun 2003 yang
penuh dengan catatan tapi Minwoo tidak ingat kalender tersebut miliknya atau
bukan karena memorinya di tahun itu sebagian hilang. Minwoo berkata “Aku memulai webtoon ini setelah melihat
kalender ini, awalnya semua inspirasi datang dengan wajar tapi semakin lama aku
semakin terjebak di dalamnya. Semakin aku memikirkan itu, semakin kepalaku
sakit”. Minwoo tidak bisa minum, tidak bisa tidur dengan nyenyak, dan
sering muntah tetapi hasil CT Scane tidak menunjukkan kelainan sehingga dokter
mendiagnosis hal tersebut berkaitan dengan mentalnya.
Minwoo
yang tak terima dengan diagnosis tersebut, segera meninggalkan ruangan tapi
sebelum keluar dari pintu Minwoo kembali lagi untuk membuka baterai jam di atas
meja dokter yang sedari tadi pergerakan jarum jam tersebut menganggunya,
seperti ada trauma masa lalu dengan jam.
Kita dialihkan lagi dimana kondisi Mimi saat ini. Mimi yang bertemu seorang pria yang memegang gagang payung di cafe tadi terlihat sedang berlari di lorong sempit dan gelap untuk menghindari seseorang yang mengejarnya. Untuk bersembunyi Mimi kemudian masuk dalam sebuah bar yang bertuliskan “Lupin”.
Bar yang nampak kumuh dari luar tenyata lumayan mewah di dalamnya. Namun bar tersebut sepi dan Mimi tersudutkan di dalam karena pria yang mengejarnya telah mendapatinya di dalam. Panik dengan kondisi ini, Mimi terus saja menjelaskan apa yang dia lakukan “Apa kesalahan yang aku lakukan? Aku tidak melkaukan apapun, hanya mengikuti orang yang aku sukai. Aku paham! Aku tidak akan melakukannya lagi”.
Bukannya
menjawab semua penjelasan Mimi tapi pria tersebut malah menyodorkan segelas
minumanya.
Dengan pasrah Mimi menerima gelas tersebut, sebelum meminumnya Mimi berkata entah kepada siapa kata-kata itu ditujukan “Tolong jangan sakit, kau tidak boleh sakit. Jangan sakit” smabil meneteskan air matanya
Minwoo
mengunjungi cartoon leader team dan mendapatkan pujian karena rating webtoonya
yang tinggi bahwa berkali-kali sutradara film dan drama menawarkan untuk dibuat
versi drama atau filmnya. Tetapi ada sebuah komentar di webtoon yang menarik
perhatian Minwoo “Fire Warior:Cartoon ini
berdasarkan cerita yang sebenarnya. Aku tau cerita berikutnya. Cartoon ini
berdasarkan cerita pribadinya....” setelah melihat komentar tersebut Minwoo
memaksa leader teamnya untuk mencari siapa Fire Warior itu karena Minwoo
sendiri tidak tau bahwa cerita webtoon itu adalah pengalaman pribadinya atau
bukan.
Untuk
mencari ingatannya yang hilang, Minwoo melakukan perjalanan menggunakan kereta
api.....
Mimi seakan terbangun dari mimpi buruk, Mimi yang sedang berada di salon milik tantenya menceritakan apa yang ada dalam mimpinya. Dalam mimpinya Mimi betemu sesorang yang dia panggil hantu sedangkan dirinya sendiri menjadi hantu dalam mimpinya. Mimi mulai heran apakah ada yang disebut arwah kematian jika seseorang telah meninggal. Merasa ucapan Mimi sudah melantur kemana-mana, bibi Mimi menghentikannya dengan cara memukul punggung Mimi.
Mimi
meninggalkan salon bibinya dan melewati sebuah kalender, kalender yang
menerangkan bahwa saat ini adalah kondisi Mimi pada tahun 2003.
Mimi
mengunjungi sekolahnya padahal ini adalah hari minggu ttapi ia datang dengan
menggunakan seragam sekolah lengkap dengan tasnya. Seperti memerankan sebuah
drama, Mimi berperan menjadi seorang murid baru yang diperkenalkan oleh guru
dimana dirinya sendiri yang juga berpura-pura menjadi guru.
Seperti
hanya Mimi, Minwoo juga sering mengunjungi sekolah di hari minggu. Untuk
pertama kalinya Minwoo bertemu Mimi. Dari luar kelas Minwoo memperhatiakn
tingkah Mimi yang berparodi sendiri menjadi murid baru.
Setelah
puas dengan parodinya sendiri, Mimi berkeliling sekolah. Ruang seni menarik perhatiannya
karena dari luar terdengar suara merdu dengan alunan gitar. Sekarang gantian
Mimi yang memperhatikan Minwoo yang sedang bernyanyi dari luar kelas. Mimi ikut
terhanyut dalam alunan lagu Minwoo dan tanpa sadar mendengarkan lagu tersebut
sampai selesai.
Karena
terlambat menyadari bahwa Minwoo akan keluar ruanga, Mimi terbut-buru pergi
sehingga tidak melihat ember di depannya alhasil Mimi terjatuh dan disaksikan
oleh Minwoo. Karena malu, Mimi akhirnya segera bangkit sendiri dan meninggalkan
tempat itu tanpa sekalipun menoleh ke belakang. Minwoo yang pada dasarnya cuek,
juga tidak ambil pusing dengan hal tersebut jadi dia lebih memilih melanjutkan
kegiatannya ke arah yang berlawanan dengan Mimi.
Melihat
Minwoo sudah pergi, Mimi lantas kembali ke ruangan yang ditempati Minwoo tadi.
Sedikit melihat-lihat sekeliling ruangan sampai ia tertarik dengan sebuah
lukisan. Tanpa sadar Mimi mengusap lukisan tersebut tapi ternyata ada di bagian
tertentu dari lukisan tersebut ang catnya belum kering alhasil Mimi malah
merusak lukisan tersebut.
Minwoo
kembali ke ruangan itu, dengan panik Mimi bersembunyi di dalam lemari besi di
ruangan tersebut.
Minwoo
yang melihat lukisannya rusak tidak tampak marah ataupun kecewa, hanya ada raut
heran di wajahnya. Tidak ingin ambil pusing, Minwoo hanya sedikit memperbaiki
lukisan tersebut.
Minwoo
yang tidak menyadari bahwa Mimi bersembunyi di dalam lemari lantas meninggalkan
ruang seni dengan mengunci pintunya. Mimi yang panik karena terkunci di dalam
mencari cela unuk keluar. Hanya jendela yang bisa terbuka tapi karena ruang
seni berada di lantai 2, jadi Mimi terkurung di dalam ruang seni.
Saat
menyerahkan kunci gembok ruang kesenian pada penjaga sekolah, Minwoo
diberitahukan bahwa ada murid perempuan sepertinya yang selalu datang kesekolah
walaupun hari minggu tetapi murid tersebut belum juga keluar dari sekolah.
Melihat
jendela ruang senin yang terbuka padahal saat ia terakhir meninggalkannya dalam
keadaan tertutup, Minwoo mengingat tentang murid perempuan tadi. Minwoo pun
mengurungkan niatnya untuk pulang dan mengecek keberadaan Mimi di ruang
kesenian.
Setelah
memastikan bahwa Mimi berada di dalam ruangan tersebut, Minwoo kembali menemui
penjaga sekolah untuk meminta kunci tetapi yang di cari sudah tidak ada, di
ruang guru pun tidak memiliki kunci ruang seni. Jadi sepanjang malam Mimi
terkunci dalam ruang seni tetapi Minwoo menemaninya dari luar pintu. Kesempatan
itu dimanfaatkan Mimi untuk meminta maaf mengenai lukisan yang dia rusak.
Saat
pagi tiba, Minwoo langsung berlari untuk mengambil kunci ruang seni dan
membukannya untuk Mimi. Setelah terbuka, ternyata Mimi masih tertidur. Tanpa
berniat membangunkan Minwoo kemudian meninggalkan Mimi di ruangan itu.
Minwoo
pergi membeli sekaleng minuman untuk Mimi, tetapi saat ia mengunjungi ruan seni
Mimi sudah tidak ada di sana.
Karena
tidak pulang semalaman, Mimi masuk ke dalam rumah dengan wajah takut di marahi
oleh bibinya. Tetapi bibinya langsung menriknya dan berkata “Dapatkan hukumanmu nanti. Ikuti aku”.
Ternyata
bibi Mimi membawa Mimi ke seorang dokter. Entah penyakit apa yang di derita
Mimi tapi itu sangat membuat bibinya khawatir.
Menanggapi
hal tersebut, Mimi malah beralih topik ke hal lain yang membuat bibi dan dokter
yang memeriksanya beranggapan serius. Mimi malah berkata “songsaenim, aku tau apa itu! Penyakitku!” mendengar hal itu dokter
dan bibi Mimi menjadi serius “Itu
penyakit hati. Disini rasanya terus berdebarIí” mendengar hal itu membuat
mereka menjadi lebih khawatir “disini,
terus saja berdebar-debar. Dan aku juga sedikit pusing, tapi menyenangkan dan
kupikir aku punya masalah dengan mataku. Aku terus melihat sesuatu...”
Karena Mimi pergi begitu saja, Minwoo diam-diam mulai mencari Mimi di antara siswa-siswi
Minwoo
terus saja berkeliling sekolah mencari Mimi.
Setelah
sempat sosok Minwoo tidak terlihat saat melewati tiang bangunan sekolah,
tiba-tiba kita di bawa lagi ke tahun 2014 saat Minwoo yang seorang penulis
webtoon mengunjungi sekolahnya lagi untuk mencari ingatannya yang hilang di
tahun 2003.
Minwoo
masih mengingat letak ruang seni terdahulu tapi tidak mengingat peristiwa apa
saja yang telah terjadi.
Melihat
ke dalam ruang seni, membuat Minwoo kembali mengingat masa-masa dimana dia
belajar melukis di sana dan sedikit membuat gurunya marah karena menggambar
objek yang berbeda dan tidak memperdulikan teriakan gurunya.
Setelah
bertemu dengan guru seninya terdahulu Minwoo menanyakan mengapa ruang seninya
berubah. Menanggapinya dengan bercanda karena gurunya tidak mengetahui apa yang
terjadi pada Minwoo saat ini. Sang guru berkata “Kau bertanya karena kau tidak tau? Itu karena kamu! Kamu membakar
semuanya, kamu tidak bertanya karena kamu tidak mengingatnya, kan?
Aigoo..bercanda. Kau bermain api dengan seoran gadis khan? Kau pikir aku tidak
tau? Hai, aku melihat semuanya. Itu waktu yang indah dalam hidup. Mungkinkah,
kamu masih menemui gadis itu? Hahaha... jangan bertindak seperti kamu tidak
mengetahuinya”
Setelah
mendengar semua itu Minwoo semakin bingung karena memang semuanya telah
terhapus dalam memorinya.
Setelah melewati tangga tersebut, kita di bawa kembali ke cerita tahun 2003. Dimana Minwoo terus berkeliling mencari Mimi dan ternyata Mimi malah mengikutinya dari belakang.
Di
kelas, Minwoo di temui oleh teman sekelasnya. Dia menyerahkan sebuah foto dan
menyuruh Minwoo untuk menggambarnya.
“Cantik khan? Dia seorang gadis dari
gerejaku. Karena ada beberapa orang lain dalam foto, aku terus merasa aneh
membawa ini. Dengan wajahnya secara close up, gambarkan itu untukku, mengerti?”
Minwoo yang menyadari siapa gadis yang dimaksud, hanya bisa diam.
Mimi
yang sejak awal sudah menyukai Minwoo merasa canggung mencuci rambut Minwoo.
Setelah mengetahui siapa yang mencuci rambutnya, Minwoo juga terlihat sangat
kaget dan salah tingkah.
Karena
salah tingkah, Minwoo buru-buru meninggalkan salon milik bibi Mimi dan salah
mengambil buku. Alhasil buku gambar Minwoo berada di tanga Mimi dan itu membuat
Mimi sangat senang.
Setelah
sadar bukunya tertukar, Minwoo kembali ke salon Mimi dan mengambil buku
gambarnya.
Sama seperti situasi
Mimi saat melihat Minwoo dari luar ruang seni, sekarang giliran Minwoo yang
terjatuh karena tidak melihat sepeda yang terparkir di depannya.
Karena
tidaka ada topik lain, secara refleks Mimi menanyakan Minwoo tentang bisakah
dia mengendarai sepeda. Dengan semangat Minwoo menemui ibunya dan menanyakan
dimana sepedanya yang biasa disimpan di halaman. Tetapi ternyata sepeda
tersebut sudah di jual oleh ibunya.
Karena
mengetahui kesulitan keuangan ibunya, Minwoo memberikan buku tabungannya kepada
ibunya dengan sebelumnya mengambil 20 dollar untuk membeli sebuah sepeda bekas.
Dengan
sepeda itu Minwoo membonceng Mimi dan mereka menjadi semakin dekat.
Karena
jalanan yang tidak rata, Mimi yang memang pada awalnya tidak berpegangan pada
Minwoo hampir terjatuh. Masih merasa canggung untuk memeluk pinggang Minwoo,
Mimi malah memilih untuk memegang kedua kuping Minwoo, alhasil karena tidak
konsentrasi dan kesakitan mereka berdua malah terjatuh dari sepeda.
Akibat
terjatuh
tadi, rel sepedanya terlepas. Dan Mimi membatu memperbaikinya. bekas
kotoran yang menempel di hidung Mimi menjadi lelucon tersendiri buat
Minwoo.
Mereka
menjadi semakin dekat. Pernah mendengar pengakuan Mimi saat mimi berparodi
sendiri didalam kelas bahwa dia sedang sakit, jadi Menanyakan dimana sakitnya.
Mimi hanya menjawab “molla, tapi aku tau
kapan itu mulai sakit. Ibuku sakit untuk waktu yang lama, lalu ketika aku SMP
dia pergi ke surga. Ayahku sehat-sehat saja, tapi setelah ibuku pergi, dia
menjadi sakit. Ayahku bilang tanpa ibuku seperti tidak ada oksigen. Malam itu
dia memberitahu aku, ayah mengikuti ibu ke surga. Sejak saat itu aku sakit, aku
pasti juga akan meninggal setelah ayah. Tidak apa-apa, dia mengajariku ada
cinta yang lebih berharga daripada kehidupan. Apa aku akan bisa melakukan itu?”.
“sebenarnya aku melihatnya dalam mimpi,
ayah mengikuti ibu”
Mimi
kemudian teralihkan saat melihat jam tangan Minwoo yang pecah. Mimi menebak itu
pasti akibat terjatuh dari sepeda tadi. Tapi Mimi kemudian mengingat sesuatu
setelah melihat jam tangan Minwoo tadi. Mengingat apa yang pernah datang dalam
mimpinya. Sebuah jam menunjukkan pukul 7 dan dengan tangan seseorang yang
memegang gagang payung dengan tato di tangannya.
Minwoo
mengunjungi Mimi di salonnya, tanpa dia duga dia malah melihat Mimi sedang
memotong rambut teman sekelas Minwoo yang dulu sempat menyuruh Minwoo untuk
menggambar wajahnya secara close up.
Merasa
cemburu, Minwoo pergi tanpa memperdulikan hujan yang turun. Mimi mengejarnya
dan memberikan payung tapi Minwoo malah menolaknya dengan kasar. Mimi memaksa “Jika kamu tidak mengambilnya, maka aku tidak
akan menemuimu lagi. Aku serius” tapi Minwoo seakan tidak memperdulikannya.
Mimi
yang kecewa karena walaupun dia berkata tak akan menemui Minwoo lagi tetapi
Minwoo masih saja tak peduli kemudian membuang payung tersebut dan pergi dengan
kehujanan.
Untuk
melepaskan rasa cemburunya, Minwoo bermain basket sendiri di tengah derasnya
hujan.
Setelah
melepas semua cemburunya, Minwoo tersadar kesalahan apa yang dia buat setelah
menuinggalakan Mimi di tengah hujan. Dia melukis dinding rumah Mimi dengan
lukisan pantai yang terdapat dirinya dan Mimi di dalamnya. Itu tentu membuat
Mimi bahagia.
Untuk
mecairkan suasana, Mimi berkata “bagaimana
dengan tanda tangannya? Sebuah karya seni harus memiliki tanda tangan. Nantinya
jika kamu terkenal, aku akan menjual ini” pemikiran itu tentu membuat
Minwoo tersenyum.
Minwoo
sedang menggambar di dalam ruang seni, dengan Mimi yang bersembunyi di dalam lemari
besi berniat untuk menakut-nakuti Minwoo.
Berbeda
dengan situasi sebelumnya, Minwoo justru menyadari bahwa Mimi sedang
bersembunyi di dalam lemari sehingga yang di kagetkan bukan Minwoo tetapi Mimi.
Jadilah Mimi membalas dendam dengan mengejar Minwoo dengan sapu di tangannya.
Karena
begitu gelap dalam ruangan, Minwoo membuat tumpukan korek api dan membakarnya
sebagai penerangan.
Suasana
yang mendukung hampir membuat mereka berciuman jika saja Mimi tidak teringat
tentang hadiah yang dia persiapkan untuk Minwoo.
Mimi
memberikan sebuah jam tangan baru sebagai pengganti jam tangan Minwoo yang
pecah akibat jatuh dari sepeda. Tapi Minwoo malah menjadi marah dengan hadiah
tersebut.
“ketika ayahku pergi memancing, aku diam-diam
mengendarai mobilnya.dan aku berhasil pergi ke laut dengannya, tapi ketika aku
pergi ke laut, aku ingi masuk ke air. Dia bilang tidak boleh, jadi aku masuk ke
air tanpa pengetahuan ayahku. Tapi kemudian tiba-tiba saja ada ombak. Ketika
aku sadar, ayahku yang menyelamatkanku terbaring disisiku. Ini jam tangan
terakhir di rumah kami milik ayahku. Tidak peduli apa yang aku lakukan, ayahku
tidak akan kembali”
“Ketika orang yang dicintai pergi, orang yang
ditinggalkan bisa hidup dengan normal. Itu seperti kau hidup, tapi kau tidak
merasa seperti kau hidup. Mungkin mengikuti orang itu adalah hal yang benar
untuk dilakukan”
Terbawa
suasana sedih, Mimi kemudian mencium Minwoo. Jadilah ciuman pertama mereka di
ruang seni.
Menjadi
salah tingkah karena ciuman pertama mereka, Mimi melakukan apa saja agar
teralihkan dari Minwoo termasuk membuka-buka buku gambar milik Minwoo. Tanpa di
duga di dalam buku gvambar tersebut ada adegan ciuman bahkan gambar yang lebih
hot dari sekedar ciuman dan jelas sekali cewek yang ada dalam gambar tersebut
adalah Mimi karena roll rambut yang di kenakan dalam gambar persis sama yang
dikenakan Mimi saat Minwoo mengambil kembali buku gambarnya yang tertinggal di
salon Mimi.
Keduanya
menyadi sama-sama salah tingkah. Dan Minwoo lebih memilih kabur dari tempat itu
sambil membawa buku gambar tadi.
Akibat
kejadian tidak mengenakkan itu, keduanya hilang komunikasi selama beberapa
hari. Saat keduanya tersadar untuk kembali berhubungan, Minwoo harus dihadapkan
pada kenyataan bahwa dia harus pindah rumah entah kemana. Mimi yang menaiki
sepedanya tidak menyadari bahwa Minwoo berada dalam mobil pengankut barang yang
melewatinya.
Kemudian
kita di bawa lagi kecerita tahun 2014 dimana Minwoo menaiki kereta api dan
terbangun dari mimpinya.
Sepulang
dari mengunjungi SMAnya yang dulu, Minwoo kembali mengunjungi dokter itu. Dia
bahkan mengatakan tidak ingat kejadian musim gugur 2003 dimana, dengan siapa,
dan apa termasuk kejadian setelah tanggal 8 desember 2003 yang mulai saat itu
sudah tidak ada catatan di kalender tersebut. Minwoo menerima obat yang dulu
pernah diberikan padanya pada kunjungan pertamanya.
Sepulang
dari dokter tersebut, Minwoo terus berjalan di tengah hujan dan Mimi
memberikannya payung. Tapi seolah tidak mendengar suara apapun Minwoo terus
saja berjalan.
Minwoo
akhirnya mendapatkan telpon dari leader team yang telah menemukan IP dari Fire
Warior.
Mimi
yang mendengar percakapan itu entah mengapa terlihat ketakutan dan menangis.
Dia tidak ingin Minwoo pergi menemui orang tersebut. “Jangan pergi kesana, Minwoo” Tapi lagi-lagi Mimi seakan tidak bisa
berkomunikasi dengan Minwoo.
Minwoo
pergi menemui pengomnetar di webtoon tersebut yang ternyata bersebelahan dengan
flat tempat Minwoo menghabiskan waktunya untuk menulis webtoonnya. Sepertinya
Fire Warior itu adalah teman sekelas Minwoo dulu yang juga menyukai Mimi dan
pernah menyuruh Minwoo untuk menggambar wajah Mimi secara close up. Tapi Minwoo
tidak mengingat dia. Luka bakar di wajah pria itu masih menjadi misteri dan
kepentingannya dengan Minwoo & Mimi masih belum jelas.
To Be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar