Senin, 24 Februari 2014

Sinopsis K-Drama Mimi Episode 1










Sinopsis K-Drama MIMI Episode 1

Judul              : Mimi
Cast                : Shim chang min as Han Min Woo
                          Moon Ga Young as Mi Mi
                          Shin Hyun Bin as Jang Eun Hye
                          Jung Ji Soon as cartoon team leader
                          Yoo Da Kyung as Min Woo’s mother
                          Ko Won as Min Woo’s homeroom teacher
                          Choi Young Soo as Sung Woo
                          Kim Joon Goo as Fire Warrior
                          Lee Yeon Kyung as Mi Mi’s aunt
                          Baekhyun as Umbrella Man


Di adegan pertama kita disuguhkan dengan jalan cerita dari sebuah webcartoon dengan seorang pria yang sedang menelpon seseorang dari telpon umum di tengah derasnya hujan di malam hari.


Kemudian beralih ke cerita cartoon seorang pria yang menemui seorang wanita di tengah jalan. Tokoh pria tersebut menerima sesuatu dari wanita itu dan berkata “Ini seuatu yang kau hilangkan” kemudian wanita itu pergi begitu saja tanpa memperdulikan derasnya hujan yang jatuh.
  

Kembali ke dunia nyata, Min Woo (Shim Changmin) yang tertidur di meja kerjanya tiba-tiba terbangun akibat dering ponselnya dan menjatukan gelas yang penuh dengan puntung pensil yang berada di dekatnya.



Setelah menerima telpon dari cartoon leader team dan ibunya, Min Woo melanjutkan pekerjaannya menggambar sambil sesekali meminum air tetapi entah mengapa setelah meneguk air dari gelasnya Min Woo justru terlihat memuntahkannya lagi.

 


Untuk mengembalikan kesegarannya Minwoo berdiri di atap gedung untuk  menikmati sedikit hembusan angin segar.


Minwoo berjalan di tengah salju tetapi Mimi mengikutinya secara diam-diam dari belakang seolah tidak ingin ketahuan oleh Minwoo.

 



Miwoo yang merasa seakan diikuti berbalik tetapi tidak menemukan siapaun karena secara refleks Mimi bersembunyi dibalik pohon.


Minwoo memasuki sebuah cafe dan duduk di tempat dimana Mimi tengah menunggunya. Seakan pandangannya di depannya kosong, Minwoo mulai melanjutkkan gambarnya dan asik di dunianya sendiri. 



Pelayan datang menanyakan pesanan Minwoo, Mimi menyarakan untuk memesan Cocoa tetapi seperti tidak mendengarkan Minwoo malah memesan Americano. Tetapi anehnya pelayan cafe tersebut tidak menanyakan apa pesanan Mimi. Sambil menunggu pesanannya, Minwoo melanjutkan menggambar dengan sepasang wanita dan pria yg sedang berpacaran menjadi objeknya.



Mimi terus saja dengan fokus memperhatikan Minwoo yang sedang menggambar, dalam hati ia berkata “Mr.M, aku memanggilmu sebagai Mr.M. Karena M adalah salah satu alphabet yang aku sukai.Modigliani, Mozart, Moon, dan juga bagiku yang begitu besar, begitu tinggi dan berkilau, namamu Minwoo”.


Mimi masih fokus menatap Minwoo, dan Minwoo yang masih fokus menggambar tiba-tiba merasa mual lagi, dan itu membuat Mimi khawatir.
  
Tidak berselang begitu lama, Mimi tampak kaget dengan kehadiran seseorang yang memegang gagang payung di tangannya.





Tiba-tiba kita teralihkan ke situasi dimana Minwoo mengunjungi seorang dokter dan mengkonsultasikan penyakitnya. Minwoo membawa sebuat kalender tahun 2003 yang penuh dengan catatan tapi Minwoo tidak ingat kalender tersebut miliknya atau bukan karena memorinya di tahun itu sebagian hilang. Minwoo berkata “Aku memulai webtoon ini setelah melihat kalender ini, awalnya semua inspirasi datang dengan wajar tapi semakin lama aku semakin terjebak di dalamnya. Semakin aku memikirkan itu, semakin kepalaku sakit”. Minwoo tidak bisa minum, tidak bisa tidur dengan nyenyak, dan sering muntah tetapi hasil CT Scane tidak menunjukkan kelainan sehingga dokter mendiagnosis hal tersebut berkaitan dengan mentalnya.




Minwoo yang tak terima dengan diagnosis tersebut, segera meninggalkan ruangan tapi sebelum keluar dari pintu Minwoo kembali lagi untuk membuka baterai jam di atas meja dokter yang sedari tadi pergerakan jarum jam tersebut menganggunya, seperti ada trauma masa lalu dengan jam.



Kita dialihkan lagi dimana kondisi Mimi saat ini. Mimi yang bertemu seorang pria yang memegang gagang payung di cafe tadi terlihat sedang berlari di lorong sempit dan gelap untuk menghindari seseorang yang mengejarnya. Untuk bersembunyi Mimi kemudian masuk dalam sebuah bar yang bertuliskan “Lupin”.




Bar yang nampak kumuh dari luar tenyata lumayan mewah di dalamnya. Namun bar tersebut sepi dan Mimi tersudutkan di dalam karena pria yang mengejarnya telah mendapatinya di dalam. Panik dengan kondisi ini, Mimi terus saja menjelaskan apa yang dia lakukan “Apa kesalahan yang aku lakukan? Aku tidak melkaukan apapun, hanya mengikuti orang yang aku sukai. Aku paham! Aku tidak akan melakukannya lagi”. 





Bukannya menjawab semua penjelasan Mimi tapi pria tersebut malah menyodorkan segelas minumanya.




Dengan pasrah Mimi menerima gelas tersebut, sebelum meminumnya Mimi berkata entah kepada siapa kata-kata itu ditujukan “Tolong jangan sakit, kau tidak boleh sakit. Jangan sakit” smabil meneteskan air matanya 



Minwoo mengunjungi cartoon leader team dan mendapatkan pujian karena rating webtoonya yang tinggi bahwa berkali-kali sutradara film dan drama menawarkan untuk dibuat versi drama atau filmnya. Tetapi ada sebuah komentar di webtoon yang menarik perhatian Minwoo “Fire Warior:Cartoon ini berdasarkan cerita yang sebenarnya. Aku tau cerita berikutnya. Cartoon ini berdasarkan cerita pribadinya....” setelah melihat komentar tersebut Minwoo memaksa leader teamnya untuk mencari siapa Fire Warior itu karena Minwoo sendiri tidak tau bahwa cerita webtoon itu adalah pengalaman pribadinya atau bukan.




Untuk mencari ingatannya yang hilang, Minwoo melakukan perjalanan menggunakan kereta api.....




Mimi seakan terbangun dari mimpi buruk, Mimi yang sedang berada di salon milik tantenya menceritakan apa yang ada dalam mimpinya. Dalam mimpinya Mimi betemu sesorang yang dia panggil hantu sedangkan dirinya sendiri menjadi hantu dalam mimpinya. Mimi mulai heran apakah ada yang disebut arwah kematian jika seseorang telah meninggal. Merasa ucapan Mimi sudah melantur kemana-mana, bibi Mimi menghentikannya dengan cara memukul punggung Mimi.





Mimi meninggalkan salon bibinya dan melewati sebuah kalender, kalender yang menerangkan bahwa saat ini adalah kondisi Mimi pada tahun 2003.






Mimi mengunjungi sekolahnya padahal ini adalah hari minggu ttapi ia datang dengan menggunakan seragam sekolah lengkap dengan tasnya. Seperti memerankan sebuah drama, Mimi berperan menjadi seorang murid baru yang diperkenalkan oleh guru dimana dirinya sendiri yang juga berpura-pura menjadi guru.
 



Seperti hanya Mimi, Minwoo juga sering mengunjungi sekolah di hari minggu. Untuk pertama kalinya Minwoo bertemu Mimi. Dari luar kelas Minwoo memperhatiakn tingkah Mimi yang berparodi sendiri menjadi murid baru.

 
Setelah puas dengan parodinya sendiri, Mimi berkeliling sekolah. Ruang seni menarik perhatiannya karena dari luar terdengar suara merdu dengan alunan gitar. Sekarang gantian Mimi yang memperhatikan Minwoo yang sedang bernyanyi dari luar kelas. Mimi ikut terhanyut dalam alunan lagu Minwoo dan tanpa sadar mendengarkan lagu tersebut sampai selesai.





Karena terlambat menyadari bahwa Minwoo akan keluar ruanga, Mimi terbut-buru pergi sehingga tidak melihat ember di depannya alhasil Mimi terjatuh dan disaksikan oleh Minwoo. Karena malu, Mimi akhirnya segera bangkit sendiri dan meninggalkan tempat itu tanpa sekalipun menoleh ke belakang. Minwoo yang pada dasarnya cuek, juga tidak ambil pusing dengan hal tersebut jadi dia lebih memilih melanjutkan kegiatannya ke arah yang berlawanan dengan Mimi.
 

Melihat Minwoo sudah pergi, Mimi lantas kembali ke ruangan yang ditempati Minwoo tadi. Sedikit melihat-lihat sekeliling ruangan sampai ia tertarik dengan sebuah lukisan. Tanpa sadar Mimi mengusap lukisan tersebut tapi ternyata ada di bagian tertentu dari lukisan tersebut ang catnya belum kering alhasil Mimi malah merusak lukisan tersebut.




Minwoo kembali ke ruangan itu, dengan panik Mimi bersembunyi di dalam lemari besi di ruangan tersebut.
 

Minwoo yang melihat lukisannya rusak tidak tampak marah ataupun kecewa, hanya ada raut heran di wajahnya. Tidak ingin ambil pusing, Minwoo hanya sedikit memperbaiki lukisan tersebut.




Minwoo yang tidak menyadari bahwa Mimi bersembunyi di dalam lemari lantas meninggalkan ruang seni dengan mengunci pintunya. Mimi yang panik karena terkunci di dalam mencari cela unuk keluar. Hanya jendela yang bisa terbuka tapi karena ruang seni berada di lantai 2, jadi Mimi terkurung di dalam ruang seni.
 



Saat menyerahkan kunci gembok ruang kesenian pada penjaga sekolah, Minwoo diberitahukan bahwa ada murid perempuan sepertinya yang selalu datang kesekolah walaupun hari minggu tetapi murid tersebut belum juga keluar dari sekolah.


Melihat jendela ruang senin yang terbuka padahal saat ia terakhir meninggalkannya dalam keadaan tertutup, Minwoo mengingat tentang murid perempuan tadi. Minwoo pun mengurungkan niatnya untuk pulang dan mengecek keberadaan Mimi di ruang kesenian.
  



Setelah memastikan bahwa Mimi berada di dalam ruangan tersebut, Minwoo kembali menemui penjaga sekolah untuk meminta kunci tetapi yang di cari sudah tidak ada, di ruang guru pun tidak memiliki kunci ruang seni. Jadi sepanjang malam Mimi terkunci dalam ruang seni tetapi Minwoo menemaninya dari luar pintu. Kesempatan itu dimanfaatkan Mimi untuk meminta maaf mengenai lukisan yang dia rusak.


Saat pagi tiba, Minwoo langsung berlari untuk mengambil kunci ruang seni dan membukannya untuk Mimi. Setelah terbuka, ternyata Mimi masih tertidur. Tanpa berniat membangunkan Minwoo kemudian meninggalkan Mimi di ruangan itu.




Minwoo pergi membeli sekaleng minuman untuk Mimi, tetapi saat ia mengunjungi ruan seni Mimi sudah tidak ada di sana.


 
Karena tidak pulang semalaman, Mimi masuk ke dalam rumah dengan wajah takut di marahi oleh bibinya. Tetapi bibinya langsung menriknya dan berkata “Dapatkan hukumanmu nanti. Ikuti aku”.





Ternyata bibi Mimi membawa Mimi ke seorang dokter. Entah penyakit apa yang di derita Mimi tapi itu sangat membuat bibinya khawatir.
 



Menanggapi hal tersebut, Mimi malah beralih topik ke hal lain yang membuat bibi dan dokter yang memeriksanya beranggapan serius. Mimi malah berkata “songsaenim, aku tau apa itu! Penyakitku!” mendengar hal itu dokter dan bibi Mimi menjadi serius “Itu penyakit hati. Disini rasanya terus berdebarIí” mendengar hal itu membuat mereka menjadi lebih khawatir “disini, terus saja berdebar-debar. Dan aku juga sedikit pusing, tapi menyenangkan dan kupikir aku punya masalah dengan mataku. Aku terus melihat sesuatu...”
 

Karena Mimi pergi begitu saja, Minwoo diam-diam mulai mencari Mimi di antara siswa-siswi





Minwoo terus saja berkeliling sekolah mencari Mimi.
 



Setelah sempat sosok Minwoo tidak terlihat saat melewati tiang bangunan sekolah, tiba-tiba kita di bawa lagi ke tahun 2014 saat Minwoo yang seorang penulis webtoon mengunjungi sekolahnya lagi untuk mencari ingatannya yang hilang di tahun 2003.
 


Minwoo masih mengingat letak ruang seni terdahulu tapi tidak mengingat peristiwa apa saja yang telah terjadi.




Melihat ke dalam ruang seni, membuat Minwoo kembali mengingat masa-masa dimana dia belajar melukis di sana dan sedikit membuat gurunya marah karena menggambar objek yang berbeda dan tidak memperdulikan teriakan gurunya.
 



Setelah bertemu dengan guru seninya terdahulu Minwoo menanyakan mengapa ruang seninya berubah. Menanggapinya dengan bercanda karena gurunya tidak mengetahui apa yang terjadi pada Minwoo saat ini. Sang guru berkata “Kau bertanya karena kau tidak tau? Itu karena kamu! Kamu membakar semuanya, kamu tidak bertanya karena kamu tidak mengingatnya, kan? Aigoo..bercanda. Kau bermain api dengan seoran gadis khan? Kau pikir aku tidak tau? Hai, aku melihat semuanya. Itu waktu yang indah dalam hidup. Mungkinkah, kamu masih menemui gadis itu? Hahaha... jangan bertindak seperti kamu tidak mengetahuinya” 


Setelah mendengar semua itu Minwoo semakin bingung karena memang semuanya telah terhapus dalam memorinya.



Setelah melewati tangga tersebut, kita di bawa kembali ke cerita tahun 2003. Dimana Minwoo terus berkeliling mencari Mimi dan ternyata Mimi malah mengikutinya dari belakang.





Di kelas, Minwoo di temui oleh teman sekelasnya. Dia menyerahkan sebuah foto dan menyuruh Minwoo untuk menggambarnya.




Cantik khan? Dia seorang gadis dari gerejaku. Karena ada beberapa orang lain dalam foto, aku terus merasa aneh membawa ini. Dengan wajahnya secara close up, gambarkan itu untukku, mengerti?” Minwoo yang menyadari siapa gadis yang dimaksud, hanya bisa diam.




Mimi yang sejak awal sudah menyukai Minwoo merasa canggung mencuci rambut Minwoo. Setelah mengetahui siapa yang mencuci rambutnya, Minwoo juga terlihat sangat kaget dan salah tingkah.
 



Karena salah tingkah, Minwoo buru-buru meninggalkan salon milik bibi Mimi dan salah mengambil buku. Alhasil buku gambar Minwoo berada di tanga Mimi dan itu membuat Mimi sangat senang.



Setelah sadar bukunya tertukar, Minwoo kembali ke salon Mimi dan mengambil buku gambarnya.
 

Sama seperti situasi Mimi saat melihat Minwoo dari luar ruang seni, sekarang giliran Minwoo yang terjatuh karena tidak melihat sepeda yang terparkir di depannya.





Karena tidaka ada topik lain, secara refleks Mimi menanyakan Minwoo tentang bisakah dia mengendarai sepeda. Dengan semangat Minwoo menemui ibunya dan menanyakan dimana sepedanya yang biasa disimpan di halaman. Tetapi ternyata sepeda tersebut sudah di jual oleh ibunya.
 



Karena mengetahui kesulitan keuangan ibunya, Minwoo memberikan buku tabungannya kepada ibunya dengan sebelumnya mengambil 20 dollar untuk membeli sebuah sepeda bekas.




Dengan sepeda itu Minwoo membonceng Mimi dan mereka menjadi semakin dekat.

 
Karena jalanan yang tidak rata, Mimi yang memang pada awalnya tidak berpegangan pada Minwoo hampir terjatuh. Masih merasa canggung untuk memeluk pinggang Minwoo, Mimi malah memilih untuk memegang kedua kuping Minwoo, alhasil karena tidak konsentrasi dan kesakitan mereka berdua malah terjatuh dari sepeda.







Akibat terjatuh tadi, rel sepedanya terlepas. Dan Mimi membatu memperbaikinya. bekas kotoran yang menempel di hidung Mimi menjadi lelucon tersendiri buat Minwoo.
 



Mereka menjadi semakin dekat. Pernah mendengar pengakuan Mimi saat mimi berparodi sendiri didalam kelas bahwa dia sedang sakit, jadi Menanyakan dimana sakitnya. Mimi hanya menjawab “molla, tapi aku tau kapan itu mulai sakit. Ibuku sakit untuk waktu yang lama, lalu ketika aku SMP dia pergi ke surga. Ayahku sehat-sehat saja, tapi setelah ibuku pergi, dia menjadi sakit. Ayahku bilang tanpa ibuku seperti tidak ada oksigen. Malam itu dia memberitahu aku, ayah mengikuti ibu ke surga. Sejak saat itu aku sakit, aku pasti juga akan meninggal setelah ayah. Tidak apa-apa, dia mengajariku ada cinta yang lebih berharga daripada kehidupan. Apa aku akan bisa melakukan itu?”. “sebenarnya aku melihatnya dalam mimpi, ayah mengikuti ibu




Mimi kemudian teralihkan saat melihat jam tangan Minwoo yang pecah. Mimi menebak itu pasti akibat terjatuh dari sepeda tadi. Tapi Mimi kemudian mengingat sesuatu setelah melihat jam tangan Minwoo tadi. Mengingat apa yang pernah datang dalam mimpinya. Sebuah jam menunjukkan pukul 7 dan dengan tangan seseorang yang memegang gagang payung dengan tato di tangannya.
 

Minwoo mengunjungi Mimi di salonnya, tanpa dia duga dia malah melihat Mimi sedang memotong rambut teman sekelas Minwoo yang dulu sempat menyuruh Minwoo untuk menggambar wajahnya secara close up.




Merasa cemburu, Minwoo pergi tanpa memperdulikan hujan yang turun. Mimi mengejarnya dan memberikan payung tapi Minwoo malah menolaknya dengan kasar. Mimi memaksa “Jika kamu tidak mengambilnya, maka aku tidak akan menemuimu lagi. Aku serius” tapi Minwoo seakan tidak memperdulikannya.




Mimi yang kecewa karena walaupun dia berkata tak akan menemui Minwoo lagi tetapi Minwoo masih saja tak peduli kemudian membuang payung tersebut dan pergi dengan kehujanan.



Untuk melepaskan rasa cemburunya, Minwoo bermain basket sendiri di tengah derasnya hujan.


Setelah melepas semua cemburunya, Minwoo tersadar kesalahan apa yang dia buat setelah menuinggalakan Mimi di tengah hujan. Dia melukis dinding rumah Mimi dengan lukisan pantai yang terdapat dirinya dan Mimi di dalamnya. Itu tentu membuat Mimi bahagia.




Untuk mecairkan suasana, Mimi berkata “bagaimana dengan tanda tangannya? Sebuah karya seni harus memiliki tanda tangan. Nantinya jika kamu terkenal, aku akan menjual ini” pemikiran itu tentu membuat Minwoo tersenyum.




Minwoo sedang menggambar di dalam ruang seni, dengan Mimi yang bersembunyi di dalam lemari besi berniat untuk menakut-nakuti Minwoo.




Berbeda dengan situasi sebelumnya, Minwoo justru menyadari bahwa Mimi sedang bersembunyi di dalam lemari sehingga yang di kagetkan bukan Minwoo tetapi Mimi. Jadilah Mimi membalas dendam dengan mengejar Minwoo dengan sapu di tangannya.


Karena begitu gelap dalam ruangan, Minwoo membuat tumpukan korek api dan membakarnya sebagai penerangan.




Suasana yang mendukung hampir membuat mereka berciuman jika saja Mimi tidak teringat tentang hadiah yang dia persiapkan untuk Minwoo.




Mimi memberikan sebuah jam tangan baru sebagai pengganti jam tangan Minwoo yang pecah akibat jatuh dari sepeda. Tapi Minwoo malah menjadi marah dengan hadiah tersebut.




ketika ayahku pergi memancing, aku diam-diam mengendarai mobilnya.dan aku berhasil pergi ke laut dengannya, tapi ketika aku pergi ke laut, aku ingi masuk ke air. Dia bilang tidak boleh, jadi aku masuk ke air tanpa pengetahuan ayahku. Tapi kemudian tiba-tiba saja ada ombak. Ketika aku sadar, ayahku yang menyelamatkanku terbaring disisiku. Ini jam tangan terakhir di rumah kami milik ayahku. Tidak peduli apa yang aku lakukan, ayahku tidak akan kembali


Ketika orang yang dicintai pergi, orang yang ditinggalkan bisa hidup dengan normal. Itu seperti kau hidup, tapi kau tidak merasa seperti kau hidup. Mungkin mengikuti orang itu adalah hal yang benar untuk dilakukan


Terbawa suasana sedih, Mimi kemudian mencium Minwoo. Jadilah ciuman pertama mereka di ruang seni.




Menjadi salah tingkah karena ciuman pertama mereka, Mimi melakukan apa saja agar teralihkan dari Minwoo termasuk membuka-buka buku gambar milik Minwoo. Tanpa di duga di dalam buku gvambar tersebut ada adegan ciuman bahkan gambar yang lebih hot dari sekedar ciuman dan jelas sekali cewek yang ada dalam gambar tersebut adalah Mimi karena roll rambut yang di kenakan dalam gambar persis sama yang dikenakan Mimi saat Minwoo mengambil kembali buku gambarnya yang tertinggal di salon Mimi.




Keduanya menyadi sama-sama salah tingkah. Dan Minwoo lebih memilih kabur dari tempat itu sambil membawa buku gambar tadi.


Akibat kejadian tidak mengenakkan itu, keduanya hilang komunikasi selama beberapa hari. Saat keduanya tersadar untuk kembali berhubungan, Minwoo harus dihadapkan pada kenyataan bahwa dia harus pindah rumah entah kemana. Mimi yang menaiki sepedanya tidak menyadari bahwa Minwoo berada dalam mobil pengankut barang yang melewatinya.




Kemudian kita di bawa lagi kecerita tahun 2014 dimana Minwoo menaiki kereta api dan terbangun dari mimpinya.




Sepulang dari mengunjungi SMAnya yang dulu, Minwoo kembali mengunjungi dokter itu. Dia bahkan mengatakan tidak ingat kejadian musim gugur 2003 dimana, dengan siapa, dan apa termasuk kejadian setelah tanggal 8 desember 2003 yang mulai saat itu sudah tidak ada catatan di kalender tersebut. Minwoo menerima obat yang dulu pernah diberikan padanya pada kunjungan pertamanya.




Sepulang dari dokter tersebut, Minwoo terus berjalan di tengah hujan dan Mimi memberikannya payung. Tapi seolah tidak mendengar suara apapun Minwoo terus saja berjalan.




Minwoo akhirnya mendapatkan telpon dari leader team yang telah menemukan IP dari Fire Warior.




Mimi yang mendengar percakapan itu entah mengapa terlihat ketakutan dan menangis. Dia tidak ingin Minwoo pergi menemui orang tersebut. “Jangan pergi kesana, Minwoo” Tapi lagi-lagi Mimi seakan tidak bisa berkomunikasi dengan Minwoo.


Minwoo pergi menemui pengomnetar di webtoon tersebut yang ternyata bersebelahan dengan flat tempat Minwoo menghabiskan waktunya untuk menulis webtoonnya. Sepertinya Fire Warior itu adalah teman sekelas Minwoo dulu yang juga menyukai Mimi dan pernah menyuruh Minwoo untuk menggambar wajah Mimi secara close up. Tapi Minwoo tidak mengingat dia. Luka bakar di wajah pria itu masih menjadi misteri dan kepentingannya dengan Minwoo & Mimi masih belum jelas.





                                                            To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar