Senin, 20 Mei 2013

SOP Huknah Rendah dan Huknah Tinggi



KETERAMPILAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
ELIMINASI (HUKNAH)
A.      PENGERTIAN    
Huknah merupakan tindakan keperawatan yang di lakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan eliminasinya secara mandiri tindakan ini di lakukan oleh tenaga kesehatan yang ahli dengan menggunakan alat medis.
                Huknah terdiri dari hukah rendah dan huknah tinggi,Huknah rendah adalah tindakan keperawatan dengan cara memasukkan cairan hnagat ke dalam kolon desendens dengan menggunakan kanula rektal melalui anus. Biasanya di laksanakan sebelum tindakan operasi (persiapan sebelum pembedahan) dan pasien yang mengalami obstipasi. Sedangkan Huknah tinggi adalah tindkan tindakan memasukkan cairan ke dalam kolon asendens dengan menggunakan kanula usus. Tindakan ini dapat di lakukan pada pasien yang akan di lakukan pembedahan umum.
B.      TUJUAN
HUKNAH RENDAH
1.       Mengosongkan usus pada pra pembedahanuntuk mencegah hal-ha yang tidak di inginkan selama operasi beangsung, misalnya BAB.
2.       Merangsang buang air besar atau merangsang peristaltik usus untuk mengeluarkan feceskarena kesulitanvuntuk defekasi (pada pasien sembelit).
HUKNAH TINGGI
Mengosongkan usus untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan, seperti buang air besar selama prosedur operasi di lakukan atau pengosongan sebagai tindakan diagnostik/pmbedahan.
C.      PERSIAPAN
Persiapan Persiapan alat :
-          Irigator lengkap dengan kanula rektal dan klem (pada huknah rendah) / kanula usus (pada huknah tinggi).
-          Pelumas ( vaselin/minyak kelapa/oil/jelly )
-          Cairan hangat (700-1000 ml dengan suhu 40,5’C-43’C)
-          Pispot
-          Handscoond
-          Tissue/waslap
-          Bengkok
-          Sampiran
-          Pengalas/perlak
Persiapan klien & lingkungan :
-          Meihat keadaan umum klien.
-          Beritahu tujuan tindakan pada klien & keluarga ( tempat pemasangan,cara dan lama )

D.      LANGKAH KERJA
HUKNAH RENDAH
1.           Jelaskan prosedur yang akan di akukan pada klien.
2.           Cuci tangan.
3.           Atur ruangan dengan memasang sampiran bila pasien di rawat di bangsa umum.
4.           Atur posisi klien dengan posisi sim kiri.
5.           Pasang perlak/pengalas di bawah area gluteal.
6.           Siapkan bengkok di dekat klien.
7.           Irigator di isi cairan hangat dan hubungkan kanula rektal. Kemudian periksa alirannya dengan membuka kanula rekti dan keluarkan air ke bengkok kemudian klem apabila sudah nampak lancar.
8.           Gunakan sarung tangan.
9.           Lumasi ujung kanula dengan jally.
10.        Masukkan kira-kira 15 cm ke dalam rektum kearah kolon dessendens sambil pasien di minta menarik napas panjang dan pasang irigator setinggi 50 cm dari atas tempat tidur.
11.        Buka klem rektal, air di alirkan sampai 700-1000 ml atau sampai pasien menunjukkan keinginan untuk defekasi.
12.        Anjurkan pasien untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet (jika pasien mampu untuk beraktifitas). Bila pasien yang tidak mampu beraktifitas bersihkan daerah sekitar anus hingga bersih dan keringkan dengan tissue.
13.        Cuci tangan setelah prosedur di lakuakan.
14.        Catat jumlah feses yang keluar, warna, kepadatan, dan respon pasien.
15.        Bereskan alat.

HUKNAH TINGGI
1.           Jelaskan prosedur yang akan di akukan pada klien.
2.           Cuci tangan.
3.           Atur ruangan dengan memasang sampiran bila pasien di rawat di bangsa umum.
4.           Atur posisi klien dengan posisi sim kanan.
5.           Pasang perlak/pengalas di bawah daerah anus.
6.           Siapkan bengkok di dekat klien.
7.           Irigator di isi cairan hangat yang sesuai dengan suhu badan dan hubungkan kanula usus. Kemudian periksa alirannya dengan membuka kanula rekti dan keluarkan air ke bengkok kemudian klem apabila sudah nampak lancar.
8.           Gunakan sarung tangan.
9.           Lumasi ujung kanula dengan jally.
10.        Masukkan kira-kira 15-20 cm ke dalam rektum kearah kolon asendens sambil pasien di minta menarik napas panjang dan pasang irigator setinggi 30 cm dari atas tempat tidur.
11.        Buka klem rektal, air di alirkan sampai 700-1000 ml atau sampai pasien menunjukkan keinginan untuk defekasi.
12.        Anjurkan pasien untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet (jika pasien mampu untuk beraktifitas). Bila pasien yang tidak mampu beraktifitas bersihkan daerah sekitar anus hingga bersih dan keringkan dengan tissue.
13.        Cuci tangan setelah prosedur di lakuakan.
14.        Catat jumlah feses yang keluar, warna, kepadatan, dan respon pasien.
15.        Bereskan alat.

@fhara_eunhyuk
Andi Fara Fadhilla

Tidak ada komentar:

Posting Komentar