Senin, 20 Mei 2013

SOP pemasangan NGT



SOP PEMASANGAN NGT
1.       Pengertian
Insersi slang nasogastrik meliputi pemasangan slang plastik lunak melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Slang mempunyai lumen berongga yang memungkinkan baik pembuangan sekret gastrik dan pemasukan cairan ke dalam lambung.

2. Peralatan
a.    Slang nasogastrik (ukuran 14-18 fr)
b.    Pelumas/ jelly
c.     Spuit berujung kateter 60 ml
d.    Stetoskop
e.    Lampu senter/ pen light
f.     Klem
g.    Handuk kecil
h.    Tissue
i.      Spatel lidah
j.      Sarung tangan dispossible
k.    Plester
l.      Nierbekken
m.  Bak instrumen
n.    Bengkok
o.    Pinset
3.    Tujuan
a.    Memungkinkan dukungan nutrisi melalui saluran gastrointestinal
b.    Memungkinkan evakuasi isi lambung
c.     Menghilangkan mual
4.    Hasil Yang Di Harapkan
a.    Klien menambah berat badannya 1/2 sampai 1 kg per minggu
b.    Klien tidak mempunyai keluhan mual atau muntah
5.    Pengkajian

Pengkajian harus berfokus pada:
a.    Instruksi dokter tentang tipe slang dan penggunaan slang
b.    Ukuran slang yang digunakan sebelumnya, jika ada
c.     Riwayat masalah sinus atau nasal
d.    Distensi abdomen, nyeri atau mual
6.    Langkah Pelaksanaan
1.    Cuci tangan dan atur peralatan
2.    Jelaskan prosedur pada klien
3.    Bantu klien untuk posisi semifowler
4.    Berdirilah disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominan kanan(atau sisi kiri bila anda bertangan dominan kiri)
5.    Periksa dan perbaiki kepatenan nasal:Minta klien untuk bernafas melalui satu lubang hidung saat lubang yang lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain, Bersihkan mukus dan sekresi dari hidung dengan tissue lembab atau lidi kapas
6.    Tempatkan handuk mandi diatas dada klien. Pertahankan tissue wajah dalam jangkauan klien
7.    Gunakan sarung tangan
8.    Tentukan panjang slang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester.
9.    Ukur jarak dari lubang hidung ke daun telinga, dengan menempatkan ujung melingkar slang pada daun telinga; Lanjutkan pengukuran dari daun telinga ke tonjolan sternum; tandai lokasi tonjolan sternum di sepanjang slang dengan plester kecil
10. Minta klien menengadahkan kepala, masukkan selang ke dalam lubang hidung yang paling bersih
11. Pada saat anda memasukkan slang lebih dalam ke hidung, minta klien menahan kepala dan leher lurus dan membuka mulut
12. Ketika slang terlihat dan klien bisa merasakan slang dalam faring, instruksikan klien untuk menekuk kepala ke depan dan menelan
13. Masukkan slang lebih dalam ke esofagus dengan memberikan tekanan lembut tanpa memaksa saat klien menelan (jika klien batuk atau slang menggulung di tenggorokan, tarik slang ke faring dan ulangi langkah-langkahnya), diantara upaya tersebut dorong klien untuk bernafas dalam
14. Ketika tanda plester pada selang mencapai jalan masuk ke lubang hidung, hentikan insersi selang dan periksa penempatannya:minta klien membuka mulut untuk melihat slang, Aspirasi dengan spuit dan pantau drainase lambung, tarik udara ke dalam spuit sebanyak 10-20 ml masukkan ke selang dan dorong udara sambil mendengarkan lambung dengan stetoskop jika terdengar gemuruh, fiksasi slang.
15. Untuk mengamankan slang: gunting bagian tengah plester sepanjang 2 inchi, sisakan 1 inci tetap utuh, tempelkan 1 inchi plester pada lubang hidung, lilitkan salah satu ujung, kemudian yang lain, satu sisi plester lilitan mengitari slang
16. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi wajah klien. Pita karet dapat digunakan untuk memfiksasi slang.
7.    Dokumentasi

Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:
a.    Tanggal dan waktu insersi slang
b.    Warna dan jumlah drainase
c.     Ukuran dan tipe slang
d.    Toleransi klien terhadap prosedur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar