Senin, 20 Mei 2013

SOP BHD / RJP



SOP (Standard Operational Prosedure) BHD
Pengertian:
Merupakan usaha yang pertama kali dilakukan untuk mempertahankan kondisi jiwa seseorang pada saat mengalami kegawatdaruratan.

Tujuan:
1.       Mencegah berhentinya sirkulasi atau berhentinya pernafasan
2.       Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang mengalami henti jantung atau henti nafas melalui resusitasi jantung paru (RJP)

Langkah-langkah BHD:
1.       Pastikan keamanan penolong dan keamanan pasien
·         Segera setelah aman
·         Hati-hati kemungkinan trauma leher
·         Jangan pindahkan atau mobilisasi pasien bila tidak perlu
·         Aktifkan emergency system (118)
2.       Memeriksa korban dengan cara menepuk bahu/pencet ujung kuku/tekan (ulek) bagian sternum
3.       Segera berteriak minta pertolongan
4.       Memperbaiki posisi pasien
5.       Memperbaiki posisi penolong
6.       Airway (jalan nafas) à periksa jalan nafas
·         Finger swap
·         Benda asing à menggunakan jari atau besi yang dilipat 2
Bila pasien tidak memberikan respon:
·         Supine, permukaan datar dank eras
·         Bila perlu pindahkan pasien dengan cara kepala, bahu dan badan bergerak bersamaan (in-line) bila curiga cedera spinal
·         Posisi penolong à disamping kanan pasien
·         Membuka jalan nafas à head till – chin lift / jaw trust agar kepala fleksi (jaw trust dilakukan bila dicurigai fraktur servikal
7.       Breating (pernafasan) à berikan bantuan nafas
Memastikan pasien tidak bernafas dengan look (melihat), listen (mendengar), feel (merasakan)  dengan waktu kurang dari 10 detik
8.       Apnea, nafas abnormal, nafas tidak adekuat à memberikan bantuan nafas 2 kali dengan waktu yang singkat.
9.       Evaluasi airway dan breathing
Jika mengalami kesulitan untuk memberikan nafas buatan yang efektif, periksa apakah masih ada sumbatan jalan nafas di mulut pasien. Bila tidak ada lakukan tiupan 2 kali yang adekuat.
10.   Bila pasien kembali bernafas, ubah posisi pasien jadi posisi mantap (sim) à posisi miring
11.   Circulation (bantuan sirkulasi) à memastikan ada tidaknya denyut nadi (arteri carotis tp pada bayi arteri brachealis)
12.   Evaluasi airway, breathing, circulation
·         Sirkulasi (-)                                                : teruskan pres jantung luar + nafas buatan
·         Sirkulasi (+) nafas (-)             : nafas bautan 10 – 12 kali/menit
·         Sirkulasi (+) nafas (+)            : berikan posisi mantap dan jaga jalan nafas
13.   Kompres jantung luar
·         Pada ½ sternum atau diantara putting susu
·         Kedalaman kompresi jantung 3,8 – 5 cm

Awal melakukan evaluasi adalah arteri karotis à pernafasan
Jika tidak ada arteri karotis lakukan lagi 5 siklus
Tidak ada nafas, nadi teraba,  berikan nafas sebanyak 10 -12 x/menit
RJP pada anak biasanya menggunakan kedua jari jempol atau kedua jari telunjuk dan tengah. Kedalaman kompresi 0,5 cm.

@fhara_eunhyuk
Andi Fara Fadhilla


Tidak ada komentar:

Posting Komentar